Elpamas
Asal:
Pandaan, Indonesia
Genre:
Pop Rock
Label:
Bulletin Musik
Situs web -
Anggota:
Totok Tewel
Rush Tato
Edi Daromi
Harto
Amiroez
Decky Sompotan
Mantan anggota:
Giponk (Helper n' Runner)
Baruna (Vokalis)
Ecky Lamoh
Andy Liany
Dollah Gowi
Didiek Sucahyo
Iwan
Sejarah;
Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari "Elektronik Payung Mas", yang merupakan nama sebuah toko elektronik milik Khoh An yang menyuplai peralatan band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diyakinkan ke kota asal mereka, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Pasuruan (Jawa Timur). Kalimat Elpamas itupun apabila vokal dan konsonannya dibolak-balik bisa menjadi "PEMALAS", mungkin gambaran dari proses kreatif mereka yang demikian.Kurang berjuang dan agak bermalas-malasan.
Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘tanggapan mantenan atau khitanan’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai kelompok yang mengusung musik dangdut.
Cukup lama juga Elpamas bermain musik dangdut. Karena tergiur oleh hadiah yang akan diberikan oleh sebuah festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.
Elpamas mulai berjuang mati-matian sebagai grup rock yang merangkak dari bawah benar. Mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Totok Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rush Tato (Drum).
Kemudian Elpamas sering tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.
Karena bertemu dengan Sawung Jabo, menjadi kan para personil Elpamas berkumpul dengan komunitas Bengkel Teater Rendra. Di Bengkel Teater itulah agaknya mereka mulai bersentuhan dengan intelektual dan kecerdasan berpikir. Bertemu dengan seniman-seniman yang punya kapasitas. Walau pada kenyataannya mereka terkadang masih sulit menerima pikiran berkesenian yang penuh dengan literatur. Sehingga pola puritannya tidak juga hilang.
Mungkin karena mujur, dan lantas lewat peran Virgiawan Listianto yang lebih dikenal dengan Iwan Fals. Elpamas menyanyikan lagu karya Iwan yang berjudul "Pak Tua" karena liriknya yang menyindir keras pada penguasa Orde Baru "Soeharto", El-pamas pun di cekal. Sungguh hal yang luar biasa untuk urusan eksistensi bagi kelompok band yang berasal dari kampung itu. Sebagai orang kampung, tetaplah mereka memiliki perasaan takut tidak makan dengan peristiwa tersebut.
Sebelum mereka mencium bau harum ibukota dan kecerdasan pola pikir Jakarta, album perdana mereka yang bertajuk "Dinding-dinding Kota" cukup memprihatinkan. Hampir semua musik dalam album itu menjiplak dari kelompok musik dunia, mulai dari; Deep Purple, Ozzy Osbourne, Pink Floyd, Yngwie J. Malmsteen, Iron Maiden dan masih banyak lagi kelompok musik yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Elpamas sering sekali terjadi pergantian formasi sehingga memengaruhi kestabilan grup. Sehingga baru enam album yang dihasilkan dalam waktu 15 tahun
Misalnya posisi vokalis. Elpamas sudah sembilan kali ganti vokalis. Di antaranya, ada nama Giponk, Dollah Gowi (dua nama ini tak sempat masuk dapur rekaman), Baruna (sempat membentuk kelompok Legend Bee dan kini mengibarkan grup Jagad) dan Ecky Lamoh (ex-vokalis EdanE). Bahkan, Andy Liany sempat pula bergabung, meski tidak sempat masuk rekaman. Sementara itu, Doddy Keswara masuk formasi setelah disodorkan oleh Baruna.
Selain karena mereka memang kurang dalam kapasitas musikal, serta kurang produktif maka, mereka juga tak banyak mengeluarkan album rekaman. Waktu Elpamas justru lebih banyak tersita untuk ngamen di kafe-kafe (mungkin sebuah romantisme lama mereka yang main dari kampung ke kampung itu tetap menjadi kegelisahan batiniahnya). Belum lagi beberapa personelnya banyak terlibat ke proyek lain karena memang butuh uang. Totok Tewel misalnya. Bersama Doddy Keswara, ia turut memperkuat grup Kantata, milik Setiawan Djody dan sesekali mengisi gitar untuk beberapa penyanyi solo.
Dengan banyak bermunculan grup musik baru, justru memacu mereka untuk tetap berupaya mempertahankan eksistensi diri. Salah satu jalan yang ditempuh oleh Elpamas untuk mencari isi perut karena mulai sepinya pentas mereka, lalu mereka memilih ngamen di kafe-kafe dengan membawakan lagu dari grup legendaris tahun 70-an seperti Deep Purple, Led Zeppelin, Uriah Heep, Yes dan Kansas.
Setelah merilis Dongeng, Didik Sucahyo dengan ambisi yang cukup berapi-api cabut dari Elpamas untuk lebih memilih tinggal di Belanda dan memperbaiki nasib hidupnya di negeri kincir angin itu. Siapa tahu dia bisa jadi orang terkenal atau bisa jadi orang kaya di sana. Posisinya sempat digantikan oleh Edot, mantan basis Q-Red (grup Toto sebelum bergabung di Elpamas). Kini, posisi ini kemudian diisi oleh Harto. Sementara di jajaran vokal, Amiruz dan Ecky masuk menggantikan Doddy Keswara yang mengundurkan diri setelah pembuatan album Dongeng.
Amir Roez sendiri bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia. Sebelum bergabung di Elpamas, vokalis asal Solo ini pernah tercatat sebagai vokalis grup Dimensi, band yang antara lain diperkuat oleh Yuke Sumeru dan Donny Suhendra.
Ia juga pernah ngamen bersama Anto Hoed (basis Potret), Kadek Rahardika dan Lian Panggabean mengibarkan 2GT2. Bahkan, sebuah album solo berjudul Goyang Dunia pernah pula ia lahirkan. Di Elpamas, Amir mengaku sudah tidak asing dengan personelnya, terutama Totok Tewel. Ia sudah kenal Totok sejak keduanya terlibat penggarapan lagu soundtrack untuk film “Macan Kampus”.
April 2003, Elpamas merilis album 60km/jam dengan personel Totok Tewel, Tato, Edi Daromi, Harto, Amiroez dan vokalis Decky Sompotan.
Diskografi;
1989 - Dinding-dinding Kota
1991 - Tato
1993 - Bos
1997 - Negeriku
2000 - Dongeng
2003 - 60km/jam
Dan sekarang Ardy Sikki yang menjadi bassist Elpamas
BalasHapusIzin share ya om
BalasHapus